Mbak Dian - Maid Series 1
Kisah ini kembali terulang ketika keluarga gw membutuhkan seorang pembantu lagi. Kebetulan saat itu mbak Dian menganjurkan agar keponakannya Rini yang bekerja disini, membantu keluarga ini. Mungkin menurut ortu gw dari pada susah susah cari kesana kesini, gak pa pa lah menerima tawaran Dian ini. Lagian dia juga sudah cukup lama berkerja pada keluarga ini. Mungkin malah menjadi pembantu kepercayaan keluarga kami ini.
Akhirnya ortu menyetujui atas penawaran ini dan mengijinkan keponakannya untuk datang ke Jakarta dan tinggal bersama dalam keluarga ini
Didalam pikiran gw gak ada hal yang akan menarik perhatian gw kalau melihat keponakannya. Paling paling anaknya hitam, gendut, trus jorok. Mendingan sama bibinya aja lebih enak kemutannya. Pikir gw dalam hati
Sebelum kedatangan keponakannya yang bernama Rini, hampir setiap malam kalau anggota keluarga gw sudah tidur lelap. Maka pelan pelan gw ke kamar belakang yang memang di sediakan keluarga untuk kamar tidur pembantu
Pelan pelan namun pasti gw buka pintu kamarnya, yang memang gw tahu mbak Dian gak pernah kunci pintu kamarnya semenjak kejadian itu. Ternyata mbak Dian tidur dengan kaki mengangkang seperti wanita yang ingin melahirkan. Bagaimanapun juga setiap gw liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan gw. Perlahan lahan gw usap permukaan vagina mbak Dian yang montok itu, sekali kali gw sisipin jari tengah gw tepat ditengah vaginanya dan gw gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Dian dari tidurnya yang lelap
mmmm....sssshh.....oooohh, Donn... kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran. Ucap mbak Dian sama gw setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal gw. Tapi mbak Dian gak mau kalah, tanpa diminta mbak Dian tahu apa yang gw paling suka
Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan gw sudah mengeras dan menegang dari tadi
Mbak Dian langsung mengenggam batang kejantanan gw yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu
Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan gw, seakan memanjakan kejantanan gw yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan gw yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelir gw dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi plok.. plok. Mbak Dian pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur gw. Kenikmatan yang mbak Dian berikan sangat diluar perkiraan gw malam itu
Mbak....uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin kontol saya mbak. Guyam gw yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar
Semakin ganas mbak Dian menghisap kontol gw yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa gw ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung kontol gw terasa ingin keluar
Mbak... Donny mau keluar nih... sambil gw tahan kontol gw didalam mulutnya, akhirnya gw muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Dian yang berbibir tipis itu
Croot... croot... Ohhh... nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama memek mbak Dian. Namun kali ini mbak Dian tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma gw didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing gw. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang kontol gw. Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Dian menyapu seluruh batang kontol gw yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing gw
Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh gw yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan
Donn... memek mbak blom dapet jatah... mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam memek mbak.... pinta mbak Dian sambil memelas. Mengharapkan agar gw mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya
Tenang aja mbak... mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.
Tanpa kembali menjawab perintah gw. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak Dian menambil posisi kepalanya tepat di atas kontol gw, kembali mbak Dian menghisap hisap. Berharap keperkasaan gw bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang kontol gw itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya
Memang gw akuin kemahiran pembantu gw yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan kontol gw didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan gw kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali
Lalu gw juga gak mau lama lama seperti ini. Gw juga mau merasakan kembali kontol gw ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi mem*knya
Gw memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Dian paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Dian mengenggam batang kontol gue. Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. kontol gw di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan kontol gw menerobos bibir mem*knya yang montok itu. Perlahan lahan kontol gw seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak dian membuat gw nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan kontol gw yang terbenam didalam mem*knya
uh... Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget.... dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman kontol gw ke dalam liang senggamanya
memek mbak Dian juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya... memek mbak di apain sih... kok enak banget.
Ih... mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama memek mbak sama kamu Donn.... sahut mbak Dian sambil mencubit pentil tetek gw
Donn... ooohh.... Donn.... mbak mmmmauu kluuuuaaarr... ooohh. Ujar mbak Dian sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Dian ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan gw. Untung saja posisi kamar mbak Dian jauh dari kamar kamar saudara dan ortu gw. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa
Lalu karena gw belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Dian mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang kontol gw dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas. Sekarang gw gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Dian dalam setiap sodokan demi sodokan yang gw hantam kedalam mem*knya itu
Donn.... kamu kuat banget Donn... aaah... uuuhhh... ssshhhh.... ooohhh... erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan gw dan mbak Dian
Truuuus... Donn... sodok trusss memek mbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss. Erangan mbak Dian yang memerintah semakin membuat darah muda gw semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat gw terangsang
Suka saya ent*t yah mbak... kontol saya enakkan... hhmmm. Tanya gw memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi
hhhhhmmmm... suka....sssshhh... banget Donn. Suka banget. Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak
Bilang kalau mbak Dian adalah budak seks Donny. Perintah gw
Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu.... Ohhhh... nikmatnya kontol kamu ini Donn.
Semakin kencang kontol gw ent*tin mem*knya mbak Dian. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Dian lecet lecet karena sodokan kontol gw yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat
Merasa sebentar lagi akan keluar, maka gw balikkan posisi tubuh mbak Dian dibawah tanpa harus mengeluarkan kontol yang sudah tertanam rapi didalam mem*knya. Gw peluk dia trus gw balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan
Gw buka lebar lebar selangkangan mbak Dian dan kembali memompa memek mbak Dian. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. plok... plok... semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang gw hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, kontol gw seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang gw berikan. Maka erangan mbak Dian yang tertahan itu mengeras
Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula gw rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga gw. Gw tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. Gw pendam dalam dalam kontol gw di dalam lubang senggamanya mbak Dian
Tiba tiba rasa nikmat ini semakin.... ooohhh....ssshhhh..
Denyut denyut itu semakin menjadi... tanpa dapat gw tahan lagi. Akhirnya.
“Mbak... Donn... mau kluuuarr nih.....”
“Donn... jangan dicabut keluarin didalam saja, jangan sia sia in sperma kamu sampai terbuat. Kluarin di dalam aja Donn.” Seru mbak Dian yang mengharapkan agar gw memuncratkan didalam liang senggamanya itu.
“Aaaahh..... Crooot... Croot.” Akhirnya sperma gw keluar didalam liang senggama mbak Dian. Bagi mbak Dian sperma yang gw semprotkan di liang kewanitaannya sangat nikmat sekali, berbeda dengan mantan suaminya yang dulu.
Karena banyaknya sperma yang keluar. Ketika gw cabut kontol gw dari lubang kewanitaan mbak Dian. Sedikit demi sedikit mengalir keluar dari selah selah belahan bibir vagina mbak Dian sperma yang tadi gw keluarin.
“Thank’s yah mbak. Mbak Dian kembali lagi menyalurkan hasrat saya untuk menyetubuhi mbak Dian yang ke sekian kalinya.” Ucap gw kepada mbak Dian sambil merebahkan badan gw yang lemas terkuras karena pertempuran yang membawa kenikmatan ini.
“Mbak yang minta terima kasih Donn. Bukannya kamu, kamu sudah mau memberikan kenikmatan yang slalu mbak dambakan ini.” Kata mbak Dian sambil meraih kembali batang kontol gw yang sudah tergulai lemas.
“Mbak suka yah sama kontol saya... nanti bangun lagi loh. Apa mbak Dian mampu meladeni hercules ini kalau nanti dia bangun kembali.” Goda gw ke mbak Dian sambil meremas remas gunung kembarnya yang berukuran 36 B itu dengan puting yang mungil seperti wanita yang belum menikah.
“Ihh.... kamu kuat banget sih. Bisa mati kalau kamu hantam lagi punya mbak sama tongkat ajaib kamu ini. Tadi saja mbak sudah berkali kali mencapai puncaknya. Sedangkan kamu hanya dua kali.”. “Donn... mungkin sungguh beruntung sekali bila nanti wanita yang menjadi istri mu.” Kata mbak Dian yang mengakui keperkasaan tongkat “Dewa Cabul” ini.
“hahahaha.... habisnya tubuh mbak sungguh mengiurkan bila hanya dipandang saja, kan lebih nikmat lagi bila dirasakan langsung.” Tawa gw.