Sensasi Chindo, Cik Nia

nia

Panggil aja namaku Jo, umurku 25th, aku bekerja di sebuah kantor yang di kelola keturunan chinese di kota terkemuka.
Sejak aku berhasil menyetubuhi Cik Ling (umur sekitar 37th, dia adalah keluarga owner sekaligus punya posisi di kantor) dia membuatku gila bercinta dengan wanita yang umurnya di atasku,  aku terobsesi menikmati tiga teman kantorku dan satu lagi adik ipar Cik Ling, namanya Cik Nina umurnya 31Th. Hari Sabtu lalu, Cik Nina mendatangiku. Gila, seksi benar brrooo.....
Dia duduk di depanku. Kaosnya super ketat dan celana jeans-nya super ketat membuat tubuhnya tercetak jelas dan dapat kulihat. Seolah Cik Nina membiarkan aku menikmati tubuhnya. anjaayy beneerr
Kapan ya, pikirku hahahahaha...... Ketika aku hampir lebih melamun, aku dikejutkan Nia yang masuk ruanganku tanpa mengetuk. Nia adalah teman sekantorku, dia keturunan lokal. setelah masuk ruanganku dia menyatakan ketidak senangannya atas apa yang mataku lakukan dengan Cik Nina.
"kamu  matanya jangan jelalatan deh Jo..." kata Nia
ya memang aku dan Nia sudah lumayan akrab karena kita saring bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan
"apaan sih....." sahutku,
 Nia berkata sambil berdiri kaku di samping Cik Nina, kemudian Nia keluar. Setelah itu Cik Nina keluar dengan sedikit pandangan lain kepadaku dan membuatku kelabakan. Aku sempat berpikir, Apakah Cik Ling bicara dengan Cik Nina ya? Ahh, aku membayangkan yang, ya ya ya, dengan Cik Nina dan Cik Ling lagi. Lima belas menit kira-kira, Nia masuk lagi ke ruanganku, lalu ditutupnya. Ruanganku ber-AC dan Nia dengan sedikit akting memarahiku.


"Eh Jo... kamu ini .... bla..bla..bla...." pokoknya nyrocos aja mulutnya
Kupikir Nia ini cemburu. Dan makin aku mendapatkan jalan lapang menikmati tubuh Nia.
”Iya, iya, aku minta maaf. Mau memaafkan nggak? Entar tak kasih hadiah,” kataku pada Nia. Nia mengangguk.
Nia memang dekat sama aku, hampir tiap hari Nia membawakanku kue. Nia tahu kalau aku suka kelaparan sebelum makan siang. Dari situlah, aku bisa awal dekat dengan Nia, istri Mas Heru ini. Mengapa Nia rela memperhatikanku ya? sepertinya Ada yang tak beres sepertinya hubungan mereka berdua.
Nia sudah punya anak  dia baru berumur 27 tahun. Akhirnya, sesuai janjiku, aku memberikan sesuatu untuk Nia.
Daster hitam. Aku terus terang sudah membayangkan Nia memakai daster hitam ini dan aku menyetubuhinya. Ahh, aku jadi ingat Cik Ling yang banyak mengajariku soal persetubuhan dan cara memuaskan Wanita dewasa.
(Cerita Hot Lepasin Dong)
“Nia, ini buatmu .. udah jangan marah lagi dong.. ?” Nia tersenyum sambil menerima kadoku.
“Eh.. Bagaimana kabar keluarga dirumah” tanyaku melanjutkan.
“Baik Jo,” katanya agak terpaksa.
“Suamimu sibuk terus nih kayaknya...” kataku memberanikan lebih dalam.
“Oooh, baru pergi ke Bogor, ada seminar dan training seminggu di sana,” katanya.
Wah, ini kesempatan buatku.
“Kamu nanti sore ada acara gak, kalau lagi free main ke tempatku aja, yaahh itung-itung biar gak boring dirumah" kataku merayunya. tapi Nia cuma diam aja
Sementara aku berakting biasa karena teman-teman kantor di luar bisa melihatku di dalam ruangan berkaca ini.
“OK, kalau kamu lagi suntuk temui aku di sini,” kutuliskan nama hotel berbintang di dekat rumahnya,
“Sore nanti ya, sejam setelah pulang kantor, jangan lupa pakai hadiah yg kuberikan tadi,” kataku merayu.
Nia tersenyum dan keluar dari ruanganku, hatiku berkecamuk. Mau tidak dia ya? Pikir dan anganku. Yaa, paling-paling aku kehilangan uang hotel saja. Segera aku telepon hotel dan aku booking kamar 207
Aku pesan yang menghadap ke selatan, sehingga bisa melihat bukit-bukit di selatan kotaku. Aku DM Nia dan memberitahu nomor kamarku. Nia diam saja tidak ada balasan. Aku makin gelisah. "duuhhhh.. zonk niihh.." gumamku
Aku pulang sejam lebih awal. Mobil kutinggalkan di parkir Mall di kotaku dan aku naik taksi ke hotel.
Dengan jantung yang makin berdegub aku menunggu Nia datang. lalu ku DM lagi "Jadi kesini...?? tak tunggu loh.."
ternyata juga tetap gak di respon.
20 Menit kemudian ada ketukan di kamarku "Tok Tok Tok.."
"Yeessss.. ini diaaa...." hatiku melonjak karena Nia datang.
kubuka pintu "Heeii.... Mari masuk Silahkan...." kataku sambil tersenyum senang
dan segera kutarik ke dalam, kukunci pintu.
"Ngapain Jo kamu suruh aku dateng kesini..??" tanya Nia
“bawa daster hitam yang aku beri?” dia mengangguk.  "pakai dong....  pengen liat gimana hasilnya pas ato enggak" kataku.
"dihhh... apaan sih, suruh ganti didepanmu gitu??!!" tanya Nia dengan agak sinis.
"ehh enggak.... ganti disitu tuh.." Kusuruh dia ke kamar mandi, sementara aku melucuti pakaianku sendiri hingga telanjang. Aku berdiri agak bersembunyi.
Aku ingin menikmati Nia, bagaimana dia berjalan. Aku mengelusi kemaluanku sendiri. Ahh, tunggu ya, sabar ya, kataku dalam hati pada kemaluanku.
Lama sekali Nia di kamar mandi. Sekitar 15 menit kemudian, kulihat pintu kamar mandi dibuka Nia dan amboi.. kuperhatikan dia berjalan  dan  mencariku ..
Seksi sekali Nia dengan daster hitam yang kuberikan. Pundaknya hanya dilapisi tali hitam kecil. Ahh, Nia ternyata  tidak pakai BH, buah dadanya tampak menggunung dan bergerak-gerak ketika dia berjalan.
ketika sampai dekat tempat tidur. Akhirnya dia tahu persembunyianku.
Aku keluar dengan tubuhku yang telanjang, dengan batang kemaluanku yang menegang kuat penuh. "Whaatttt..???!! kamu ngapain Joo??!!" Nia terhenyak melihatku, matanya terpaku menjalari tubuhku dan terakhir melihat kemaluanku. Batang kemaluanku kalau tegang maksimum kira-kira 15 cm dan 4,5 cm diameternya.
Kupandangi dia dan fantasy liarku mulai menguasai otakku.  "kamu seksi banget hari ini..." kataku sambil berjalan telanjang ke arahnya.
"eh Jo... udah disitu aja, jangan kessii.... eehhmmmmm..."
dengan cepat kucium bibir Nia dan kupeluk, Tanganku bergerilya di bagian belakang tubuhnya menelusuri punggung dan ke pantatnya yang indah tertutup daster hitam.
lalu ciumanku bergeser ke leher Nia, kujilat dan ku endus-endus di sekitar leher, telinga kanan-kiri. sementara tanganku yang kiri meremas-remas panyudaraa Nia yg sudah tidak pakai BH. "sshh,,, Joo.... apaan sihhh.. eemmhhh.." kata Nia namun tidak berontak. hanya kata-kata saja seakan menolak
segera kulamut lagi mulutnya dan kuraba leher dan punggungnya, "uummmtthh.... oouuuttcchh... uummthh.."
Kami berkuluman lama,
Tubuhnya sesekali membusung ke depan menikmati gerakan tanganku meremasi buah dadanya.
Lalu tiba-tiba tubuhnya menunduk dan makin membungkuk, aku menahan dengan tanganku yang masih di buah dadanya. Nia terlihat sangat menikmati meskipun awalnya "Akting" menolak
Akhirnya Nia dan aku tidak kuat menahan tubuhnya dan Nia makin menunduk akhirnya mencapai dasar lantai, Nia membungkuk.
Kubuka daster bawahnya ke atas dan kulihat pantatnya yang menggairahkan. Nia menungging, aku bergeser meremasi buah dadanya dari belakang.
"eemhh..... Joo..... sshhh..." desisnya
lalu kusibakkan dasternya dan ku menciumi pantatnya uuuhhh...... menggairahkan sekali. Tanganku meremas-remas pantatnya dan menelusup ke selakangan Nia. Kuraih klitorisnya dan "EEEnnghhh....."  membuat tunggingannya semakin naik dan membuka.
lalu Aku berdiri
Kugesekkan batang kemaluanku di sepanjang bibir Miss V nya, kugesek-gesek lalu bergerak ke atas ke anusnya. Seolah Nia tahu keinginanku kalau aku mau anusnya.
Aku diam, sementara kemaluanku sudah berada di bibir anusnya. "OOhhhh... Niaaa... kamu seksii banget kalau nungging gini uuhhh.." cercauku sambil menikmatinya.
Nia gerakkan pantatnya dan aku diam. Nia terus bergerak ke belakang membuat batang kemaluanku semakin terbenam di anusnya.
"SShhh.. Jooo.... aahhhh...." sepertinya Nia sangat menikmatinya atau menahan sakit aku tak tau. dan... SLUUUUUBB...!!Akhirnya seluruh batang kemaluanku tertanam di anusnya.
"Oohhhhh, Yeeess Baby.." nikmat sekali jepitan anusnya.
Aku menikmati sensasi kenikmatan ini dan kuraih lagi buah dadanya dari belakang sementara Nia masih menungging.
Kuremasi lagi dan kugerakkan lembut batang kemaluanku yang sudah terbenam penuh di anusnya. “Achhhh... Joo..... AAsshhhttt..." erangan Nia membuatku makin bergairah. Akhirnya aku mulai tidak tahan lagi, cepat-cepat kucabut dan sebelum Nia tersadar, batang kemaluanku sudah menghujam ke lubang kemaluannya dengan cepat.
Nia tersentak sebentar sebelum Nia sangat menikmati goyanganku. Sementara batang kemaluanku tertahan, aku melucuti dasternya sehingga Nia telanjang dalam gaya “doggy”-ku.
Aku ingin Nia jadi betinaku seperti anjing jantan menyenggamai betinanya. Sambil masih menungging, kugoyangkan nikmat, kuciumi Nia dari belakang, kuraih buah dadanya dan Nia melenguh kenikmatan. "Enaakk kan Sayaang..??? enaak kann.. OOOhhh..." erangku
Nia makin tidak tertahan menikmati sensasi di liang kemaluannya. "SShh Joo.... AAcchhh..... aaakkkkhhh......" Makin rapat dan menungging saja dia, batang kemaluanku berdenyut seiring denyutan jantungku. "OOhhh...... Niaaa, akuuu..  OOOOHHHH...."Akhirnya dengan satu teriakan keras
Aku semprotkan spermaku ke liang senggamanya
Kucabut batang kemaluanku dan kucumbui Nia. Sisa-sisa ketegakan batang kemaluanku  ke mulutnya dan pipinya. Diraihnya batang kemaluanku oleh Nia dan dikuluminya. ternyata Nia binal juga, kataku dalam hati. Dibersihkannya dengan mulutnya yang menggairahkan itu
Satu istimewa pada Nia adalah buah dadanya yang berbentuk menggantung seperti buah pepaya besar. Aku suka memperhatikan BH-nya dari depan di kantor yang suka merosot ke bawah menahan beratnya kedua bukit indah itu.
Dari tadi aku hanya meremasi saja. Dan ketika batang kemaluanku tegak lagi oleh kuluman dan sedotannya, kutuntun Nia ke kamar mandi. Aku ingin menyetubuhinya lagi di sana.
Kami mandi bersama dengan shower yang hangat. Tubuh Nia sangat seksi apalagi dengan buah dadanya. Kucumbui Nia lagi. Kutengadahkan mulutnya dan dengan terpejam, bibirnya kulumat lembut. Sementara tanganku meremasi buah dadanya, batang kemaluanku bergesekan dengan kemaluannya.
“AAAAhh..”Lalu kuangkat Nia ke meja di kamar mandi. Kucumbui dia, kukulumi bibirnya, dan akhirnya aku sampai di bukit indah. Dipeganginya kepalaku dan dengan nafas terengah-engah kenikmatan dengan kepala yang didongakkan, Nia menikmati cumbuanku atas buah dadanya.
Kukulumi, kupaguti buah dadanya, menggairahkan sekali. Aku puas dan berlari turun ke perutnya. Kuambil kursi dan kutaruh kaki Nia terbuka dipundakku, sementara dia duduk di meja. Kujilati pahanya dan menjalari ke bukit hitam kemaluannya.
Ahh, kukulumi, kujilati dan cumbui kloritisnya dan Nia sudah tidak tahan lagi. Kubopong sementara kedua kakinya menjepit pinggangku, sementara aku bangkit mengulumi lagi kedua buah dadanya bergantian.
Kubawa Nia ke tempat tidur, kurebahkan di sana. Sebelum sensasi hilang, kuburu tubuhnya, kubuka selakangannya dan Nia menurut saja.
Sekarang aku di tengah-tengah kedua kaki Nia yang terbuka dan diangkat. Ahh, kulihat Nia meremasi buah dadanya sendiri, itu satu tanda agar aku segera menyetubuhinya lagi.
Aku membungkuk dan kuciumi pahanya ke bawah ke arah bukit hitam di kemaluannya. Nia tergelincang kenikmatan. Sementara tanganku meremasi kedua buah dadanya, kucumbui lagi kemaluannya yang makin basah. “Uuuuuuhh, enak sekali Jo, Emmmffff.......” lenguhan Nia memanjang,
“Joo,  Yeessshh... iyaah disituu Joo.. teruskan.. Ahhkkk....” dan mulutku semakin dibasahi oleh cairan kewanitaannya bercampur dengan deru birahi Nia yang memuncak.
Aku semakin menikmati saja persetubuhan ini dan kusiapkan kemaluanku untuk lubang kemaluannya yang semakin siap menerimanya. Kuambil bantal dan kuganjal pinggulnya supaya aku lebih leluasa menyetubuhinya.
Kugesekan lubang kemaluannya dengan batang kemaluanku. “AAhh .... Jo, Massukinn Jo, cepatt.. SShhhh..” lenguhannya, desisannya, geliatnya sangat merangsangku. Lalu batang kemaluanku kumasukkan perlahan-lahan. SLUUUUBB...... "OOwwhhhh... Joo..." erangnya
kemaluanku masuk setengah, kugosokkan ke dinding lubang kemaluannya memutar beberapa kali. Nia sangat menikmati. Kumasukkan lagi lebih dalam lubang yang menggairahkan untukku karena dinding lubang kemaluan Nia memberi sensasi yang makin memuncak pada batang kemaluanku.
Aku diam sejenak ketika terhujam separuh. Nia memainkan pinggulnya sendiri seperti menyetubuhiku. “OOOOhh .....Nia,..... Enak kan... oohh....” kataku,
“eemmhh... iyaaahh Jo....  Niiikmat .. sekali.. SShhhh....” Nia terus menggoyang pinggulnya, akhirnya kuimbangi dengan dorongan dan gerakan memutar yang membuat batang kemaluanku terhujam penuh di lubang kemaluan Nia.
Nia menggelinjang, mengerang, mendesis, “Uwwwhh.. aaaahh.. Jo, Jo.. AAAkkkhhh......” beberapa kali namaku dipanggilnya.
Aku merasakan ada yang lain di samping jepitan pinggulnya yang tersalur ke lubang kemaluannya pada batang kemaluanku. Nia akan orgasme dan kubiarkan Nia mencapai kenikmatan sampai Nia lepas.
"OOgghhh... Niiiaa.... uuhhhh..... pengen di mulut kamuu ooohh...." Aku pun makin tidak bisa menahan, Dengan beberapa kali genjotan, kucabut segera batangku kuarahkan ke mulut Nia. ku kocok sndiri dan.. Crett..creet.. creett...!!!
"Emmpphh...." Nia terpejam-pejam dan kumuntahkan spermaku membasahi mulutnya, hidungnya, matanya, pipinya.
dengan sigap Nia menjilatinya, juga batang kemaluanku dikuluminya. Sekali lagi kusemprotkan spermaku ke mulutnya. Nia menelannya.
Uhh, nikmat sekali. Aku menikmati lagi buah dadanya sebagai bagian akhir aku menyetubuhinya.
Kulihat Nia menggelepar-gelepar menikmati sensasi akhir yang kuberikan. Aku mencumbui Nia dan kumasukkan ke mulutnya spermaku dengan lidahku dan bertebaran di kepalanya. Kupeluki Nia sampai dia lelah tertidur dalam pelukanku.
Ahh Nia, akhirnya tubuhmu kudapatkan juga. Betapa nikmatnya. Akhirnya Nia pulang setelah membersihkan diri bersama.